Aku
Belajar dari Perbedaan
Karya :
Zahra Damayanti
Pagi-pagi sekali sudah terdengar
suara bising di depan rumahku. Aku segera bangun dari tempat tidurku dan maju
menuju sumber keributan. Di sana ada Ayahku dan juga Pak Aziz dan beberapa
warga yang berkumpul. "Ada apa Yah?" Kataku kepada Ayahku.
"Tetangga kita, Pak Aziz pindah rumah. Sekarang ayah sedang membantu
mengangkat barang-barangnya ke truk." Jawab Ayah.
Mendengar jawaban ayah, tiba-tiba
perasaan kaget yang kurasa. Anak Pak Aziz, Angel, dia adalah sahabatku dari
kecil. Kami selalu bersama baik ketika susah ataupun senang, Angel dan aku
saling memahami satu sama lain. Aku pun langsung bergegas mencari sosoknya yang
dari tadi tidak aku temui. Mataku melihat ke segala arah, kakiku jinjitkan, dan
kepalaku aku putarkan mencari sosok sahabatku ini.
"Zahra!" Suara yang tak
asing aku dengar dari arah belakang. Aku segera membalikkan badanku, kulihat
sosoknya dengan menggunakan baju persahabatan kami. Dia pasangkan gelang
persahabatan kami di lengan kirinya kemudian ia berkata "Maafkan aku
ra." Suara Angel semakin serak. Air mata pun akhirnya menetes. "Aku
tidak tahu kalau Ayahku akan dipindahkan tugasnya secepat ini." Ucapnya
sambil memelukku.
Aku pun tidak bisa menahan air mata
yang sedikit demi sedikit mulai membasahi pipiku. "Kamu mau pindah ke
mana?" Tanyaku sambil menahan tangis. "Ayahku dipindahkan ke Papua
zah, kepala cabang perusahaan ayahku yang di Papua meninggal. Sebagai gantinya,
Ayahku terpilih untuk menjadi kepala cabang di Papua. Kami sekeluarga akan ikut
tinggal di sana."
Mendengar penjelasan Angel, membuat
pikiranku melayang betapa sedihnya hati ini. Bahkan ibuku selalu berkata bahwa
kami sejak bayi selalu dibawa ke taman oleh Ibu dan Ibunya Angel. Angel adalah
keturunan Jawa-Sunda. Ayahnya seorang prajurit menikahi Ibunya seorang guru TK
di kampung kami. Dia adalah anak tunggal. Sebagai anak tunggal, ia selalu
berbakti kepada kedua orang tuanya. Dia mudah bergaul dengan orang lain, Ayah
dia sangat ketat dalam urusan agama. Bahkan suatu hari pernah ketika kita
bermain dan adzan ashar berkumandang, Ayah Angel datang ke lapang sambil
membawa kayu, menyuruh anaknya untuk berhenti bermain dan melaksanakan salat
terlebih dahulu.

No comments:
Post a Comment